KUSUMA MERAPI
Sleman Yogyakarta
Selasa, 03 Mei 2011
Selasa, 19 April 2011
All hams pse be considerate to not interfere emcomm freqs on 7 MHz (40M) used for disaster relief effort in Japan.
Selasa, 07 Desember 2010
Ulang Tahun Kah..
Ulang taun…
Semua orang begitu seneng sama ulang taun, sampe2 ada yang sampe nangis gara2 gak ngrayain ultah. Di umur gw yang semakin tuwir ini tiba2 kepala gw ada yang mukul buat sadar akan ‘apa maksud ultah?’ Yang jelas concern banget ama yang namanya awal kehidupan, gimana proses selanjutnya kita bisa mengerti ini itu. Akan tetapi… cuman mau ngerti ini itu di permukaan pokoknya asal seneng, tanpa mau menyadari hakekat sesungguhnya. Emang sih semua, termasuk setan, binatang juga pengen bahagia…, tapi kita sebagai makhluk yang bisa berpikir kadang bahkan kebanyakan gak pernah mau melatih kesadaran pikiran, berpikir secara seimbang soal kehidupan dan kematian ==> sesuatu yang pasti, tapi kebanyakan malah dihindari bahkan pamali untuk dibahas. Alhamdulillah gw mulai ngerti pelan-pelan dari orang bijak yang ngomong ke gw : ‘kalau kamu harus takut janganlah takut pada AKIBAT, karena akibat hanya proses yang mengikuti dan tidak bisa dihindari. Takutlah pada SEBAB, karena sebab adalah awal dari proses.”
Berdasarkan pengertian itu gw sadar kalo kematian adalah akibat yang tidak perlu dikhawatirkan, karena semuanya tidak kekal. Penyebab adanya gw karena gw dilahirkan dan diciptakan. konsekuensi negatif (fungsi invers dari hidup bahagia) nya harus mau menderita, sakit, dan mati. Kalo dipikir lagi ternyata penderitaan itu dampak dari ego kita yang maunya hidup enak terus, walopun kadang seenaknya sampe nyakitin makhluk sekitarnya. Dan kalo udah kena musibah malah menyalahkan orang bukannya introspeksi diri atas apa yang telah dilakukan masa lalu, dan menyadari akan perbuatannya sebagai sebab penderitaan sekarang.
Gue bahkan semua orang ngerti masalah baik dan buruk, tapi kalo udah kepepet masalah ego, yang baik bisa jadi buruk, yang buruk malah disanjung dan didukung. Padahal bos, yang bener akan tetep bener walopun harus ditutupi, difitnah, dihujat seperti halnya sekuntum bunga akan tetep berbentuk bunga walo ditaro di kubangan taik.
well, balik lagi masalah ultah. inget lahir seharusnya juga inget mati. Makin banyak ultah harusnya makin sadar kalo makin deket ma kematian. Makin deket mati harusnya makin sadar akan kehidupan selanjutnya sesuai amal / karma kehidupan sekarang. Berdoa memang bisa menenangkan hati, tapi perbuatan/ karma tetep akan mengikuti bos.
“tidak ada yang mengucapkan ulang tahun,
karena tidak ada yang ulang tahun.
Ulang tahun bukan hal baru, tapi hanya proses yang berulang.
kelahiran penyebab adanya kematian
Ini baru ucapan selamat ulang tahun…” sadari dan renungkan
semoga semua makhluk berbahagia, bebas menderita, bebas menyakiti, bebas derita fisik dan bathin
semoga semua makhluk mampu menjalankan kehidupannya dengan berbahagia di awal, di tengah, dan di akhir
Ulang Tahun
Kembali aku merenung, apa saja yang sudah kulakukan di tahun lalu dan apa yang akan kulakukan di tahun depan.
KARENA MENIRU ADALAH JALAN TERPENDEK UNTUK MENJADIKAN DIRI KAMU SAMA DENGAN PRIBADI YANG KAMU KAGUMI.
(Mario Teguh)
Kali ini, ijinkan aku meniru Mario saat berulang tahun, yakni menyampaikan perenungan singkatku atas hidupku, semoga dapat memberikan kekuatan bagi yang merasa lemah, jalan bagi yang merasa buntu, dan harapan bagi yang merasa hilang harapan.
Dulu, aku dalam manusia lamaku.
Dulu, aku sangat mengandalkan kekuatanku.
Dulu, aku selalu merasa tidak puas & bahagia.
Hingga akhirnya, aku mengalami badai hidup yang sangat besar.
Teringat saat itu, dimana tiap hari, batin ini bergumul, bagaimana mencegah bisikan untuk lari dari kenyataan ini,
Kini aku tersenyum saat mengingat pesan sebuah filsafat lagi :
“BERSYUKURLAH JIKA ENGKAU SUDAH DI LEVEL TERENDAH DALAM HIDUPMU, KARENA TIDAK ADA PILIHAN LAIN SELAIN UNTUK NAIK ”
Aku bersyukur karena pada suatu titik, aku memilih untuk berserah.
Kusadari sepenuhnya... segala kehebatanku, kepandaian & kekuatanku, sudah tidak lagi berguna.
Pada suatu titik, aku memilih untuk berserah.
Aku bersyukur, disaat ku tak mampu lagi...aku memilih kembali kepada Sang Maha Pemampu.
Kusadari kini,
Aku sebenarnya berada dalam sekolah yang disebut kehidupan.
Ada kalanya ujian itu datang, tidak lain untuk meluluskan aku naik ke tingkat yang lebih tinggi lagi.
Tak peduli usiaku,
Tingkatan yang lebih tinggi hanya bisa diraih dengan lulusnya aku saat ujian/badai datang.
Jika anda belum lulus, setua apapun aku, aku masih belum naik tingkat.
Pilihanku,
Apakah aku akan lari dari setiap badai yang menerpaku,
ataukah aku akan mencoba melewati badai dengan mengandalkan kekuatanku sendiri,
atau aku akan melewati setiap badai dengan di beri kemudahan bersama Tuhanku?
Sesungguhnya hitungan nafas telah ditetapkan, hitungan detik telah diperhitungkan.
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi nafas tapi disia siakannya,
Sebodoh bodohnya manusia adalah yang diberi waktu tapi disia siakannya.
Rabu, 20 Oktober 2010
34 Ambulans Siaga Merapi
"Kedua Puskesmas tersebut jaraknya yang paling dekat dengan Gunung Merapi sehingga harus siaga jika sewaktu-waktu terdapat warga yang membutuhkan pertolongan," katanya.
Masing-masing tim medis akan bersiaga 8-12 jam per hari di setiap lokasi.
Senin, 27 September 2010
Entahlah..
begitu angkuhnya aku melangkah..
mudahnya aku merasa..
tak terkendali merajut dalam niat yang tak menjadi sempurna..
jika memang aku bukan tempat sandaran mu
biarkanlah ku disini menatap mu..
karena aku tau hati ini terlalu kotor untuk mu..
walau kesedihan pernah terlintas..
aku menilai mu bukan sesuatu yang sempurna..
dan..
bukan dari kelebihan yang kau punya..
namun ketulusan ku yang menginginkan mu..
hingga rasa keinginan ku tercipta..
yang terbaik untuk mu itu adalah hak mu..
aku ini terlalu lemah..
hati mu terlalu indah untuk ku miliki..
tiap langkah, ucapan dan keputusan mu itu kau yakini..
sedangkan aku seakan lumpuh..
aku tak tau apa yang terjadi..
hingga esok dan nanti..
tetapi yang aku tau..
aku disini masih bermimpi untuk mu...
Mudik membawa bencana......
MERANGKUL KESEDIHAN, CINTA MELAHIRKAN KEAJAIBAN
Ketika kita sudah mulai dapat menikmati kesendirian kita tanpa kesepian, merangkul kesedihan kita tanpa menyalahkan, maka secara perlahan kita mampu mengupas duka kita sehelai demi sehelai dan menjadikannya rasa syukur dan suka cita.
Kegelapan dapat menyembunyikan meja, kursi, pohon, batu, gunung, tetapi ia tidak dapat menyembunyikan cinta.
haruskah terus melangkah dengan hati yang dingin
membiarkan yang terlewatkan mengering tak berdaun.?